Skripsi
Kreatifitas Guru Agama Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SDI Miftahul Huda Plosokandang Tlungagung
Rohmah, Anisatur, NIM. 3211073043, 2011, Kreatifitas Guru Agama dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SDI Miftahul Huda Plosokandang Kedungwaru Tulungagung), dibimbing oleh Drs. H. Abdul Manab, M.Ag
Kata-kata kunci: kreatifitas guru, mutu pendidikan agama Islam
Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh kreatifitas guru pendidikan agama Islam yang merupakan kemampuan mengajarkan pendidikan agama Islam untuk mengekspresikan dan mewujudkan potensi daya berpikirnya, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru dan unit/mengkombinasikan sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih menarik. Oleh karenanya, seorang guru pendidikan agama Islam dituntut untuk menjadi pribadi yang kreatif dalam proses pendidikan. Pendidikan agama Islam mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia, untuk itu setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan harus mendapat pendidikan, sebagai bekal kehidupan di dunia dan akhirat.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini, 1) Bagaiman kreatifitas guru Agama di SDI Miftahul Huda Plosokandang Kedungwaru Tulungagung? 2) Bagaimana meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di SDI Miftahul Huda Plosokandang Kedungwaru Tulungagung? 3) Bagaimana kreatifitas guru agama dalam meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam di SDI Miftahul Huda Plosokandang Kedungwaru Tulungagung?
Penelitian ini berdasarkan lokasi sumber datanya termasuk kategori penelitian lapangan, dan ditinjau dari segi sifat-sifat data termasuk dalam penelitian kualitatif, berdasarkan pembahasannya termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan mulai dari reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data dilakukan perpanjangan kehadiran, triangulasi, pembahasan teman sejawat dan klarifikasi dengan informan.
Hasil penelitian, 1) Kreatifitas guru Agama di SDI Miftahul Huda Plosokandang Kedungwaru Tulungagung. Kreatifitas guru agama merupakan kemampuan untuk mengekspresikan dan mewujudkan potensi daya berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan unik/ kemampuan mengkombinasikan sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lain agar lebih menarik. Proses pembelajaran sangat menentukan berhasil tidaknya siswa dalam memahami materi pelajaran, terbukti pada saat pembelajaran guru menggunakan sesuatu yang sudah ada seperti media, dikombinasikan menjadi sesuatu yang lebih menarik, sehingga siswa memperhatikan pada saat pembelajaran berlangsung. 2) Meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di SDI Miftahul Huda Plosokandang Kedungwaru Tulungagung. Mutu pendidikan tidak saja ditentukan oleh sekolah sebagai lembaga pengajaran, tetapi juga disesuaikan dengan apa yang menjadi pandangan dan harapan masyarakat yang cenderung selalu berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Mutu pendidikan diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana-prasarana dan biaya. Sekolah maupun guru meningkatkan mutu kelulusannya, dengan jalan: (a) menyesuaikan perkembangan masyarakat, (b) menuju pada mutu pendidikan yang dilandasi tolok ukur norma yang ideal, (c) guru harus meningkatkan mutu melalui proses pembelajaran, karena dalam proses pembelajaranlah yang menentukan keberhasilan siswa dalam kelulusannya. 3) Kreatifitas guru agama dalam meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam di SDI Miftahul Huda Plosokandang Kedungwaru Tulungagung. Kreatifitas guru agama dalam meningkatkan mutu pendidikan merupakan kreatifitas kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Kreatifitas guru agama dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan jalan: 1) menambah kegiatan siswa di waktu istirahat dengan shalat Dhuha, 2) sebelum pulang shalat berjama’ah Dhuhur dilanjutnya dengan sorogan al-Qur’an, 3) guru yang kreatif diwujudkan dengan mengembangkan standart materi isi, misalnya praktek shalat, hafalan asmaul husna, surat-surat pendek, do’a-do’a sehari-hari dan sebagainya.
T-2011/PAI/163 | T-2011 Roh PAI | UIN SATU Tulungagung | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
T-2011/PAI/164 | T-2011 Roh PAI | UIN SATU Tulungagung | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain