Skripsi
Peranan Badan Amil Zakat (BAZ) dalam pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM) di Tulungagung (studi kasus di Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Tulungagung
ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Peranan Badan Amil Zakat (BAZ) dalam
Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Tulungagung (Studi Kasus di
Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Tulungagung)†ini ditulis oleh Azali Sahanaya
dibimbing oleh Kutbuddin Aibak, M.HI.
Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi dengan adanya upaya
pengoptimalan pengelolaan zakat untuk kemajuan perekonomian pengusaha kecil
menengah lebih khususnya kepada para pedagang kaki lima yang masih banyak
berada di bawah garis kemiskinan.
Focus penelitian: (1) Bagaimana program Badan Amil Zakat (BAZ) dalam
pendayagunaan zakat di Tulungagung. (2) Bagaimana peranan Badan Amil Zakat
(BAZ) dalam pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Tulungagung. (3)
Bagaimana relevansi pemberdayaan zakat terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM)
masyarakat Islam di Tulungagung.
Tujuan penelitian: (1) Untuk mendiskripsikan program Badan Amil Zakat
(BAZ) dalam pendayagunaan zakat di Tulungagung. (2) Untuk mendiskripsikan
peranan Badan Amil Zakat (BAZ) dalam pemberdayaan Usaha Kecil Menengah
(UKM) di Tulungagung. (3) Untuk mendiskripsikan relevansi pemberdayaan zakat
terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM) masyarakat Islam di Tulungagung.
Kegunaan penelitian: bagi peneliti hasil penelitian ini merupakan terapan ilmu
yang didapat selama di bangku kuliah dan juga dapat memperkaya khazanah
intelektual bagi penulis. Bagi Badan Amil Zakat, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam pendayagunaan zakat bagi kemajuan
perekonomian masyarakat Islam yang terjun dalam dunia usaha. Bagi pembaca, untuk
memberdayakan perekonomian masyarakat dengan harapan dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup mereka, dan meningkatkan kualitas diri, khususnya pada
masyarakat UKM, serta menciptakan kemandirian pada diri masyarakat dengan jalan
berwirausaha.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif, yang dalam
pengumpulan datanya menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi.
Pendekatan kualitatif dipandang dapat menggali informasi yang berupa lisan maupun
tulisan yang diperoleh, sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal.
Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah (1) Program BAZ Tulungagung
meliputi bantuan pembinaan 6 anak berprestasi, bantuan yatim piatu, bantuan sarana
ibadah, bantuan pinjaman modal bergulir PK-5, bantuan kegiatan keagamaan,
bantuan kepada gorim dan bedah rumah. Program yang dijalankan oleh BAZ
Kabupaten Tulungagung telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Hasil yang
dicapai tersebut dilakukan dengan mencoba merangkul instansi pemerintah, sehingga
pengumpulan dana dari muzakki naik dari tahun ke tahun. Hal tersebut juga telah
menunjukkan kesadaran para orang yang mampu untuk peduli terhadap sesama
dengan mengeluarkan hak para mustahiq. (2) Peran Badan Amil Zakat (BAZ) dalam
pemberdayaan usaha kecil menengah di Kabupaten Tulungagung terealisasi dalam
melakukan pembangunan dan pemberdayaan terhadap masyarakat yang tujuan
utamanya untuk mengembangkan wirausahawan di bidang usaha kecil, menyalurkan
aspirasi, serta membantu kelancaran kegiatan para usahawan kecil. Bentuk program
pemberdayaan yang dilakukan oleh BAZ selama ini sangat menolong para pengusaha
kecil khususnya pedagang kaki lima, karena dengan adanya bantuan modal bergulir
dirasa sangat membatu kemajuan yang dialami oleh para pedagang kaki lima, dengan
bukti meningkatnya kesejahteraan. (3) Relevansi pemberdayaan zakat terhadap Usaha
Kecil Menengah masyarakat Islam di Tulungagung adalah mengaktualisasikan
potensi zakat di tengah-tengah masyarakat agar setiap masyarakat (mustahik) bisa
merasakan secara langsung implikasinya dalam kehidupan sosial ekonomi mereka,
baik sekarang dan masa yang akan datang. Adanya upaya untuk meningkatkan
kondisi kebutuhan mustahik secara islami agar tercapainya kehidupan yang lebih
baik, sejahtera, serta adanya perubahan pada kehidupan ekonomi yang lebih mandiri
dan bernafaskan nilai-nilai islami. Terwujudnya masyarakat pedagang kaki lima
binaan BAZ yang mandiri dan mulai bisa mengorganisir dirinya sendiri tanpa harus
merepotkan orang lain meskipun masih membutuhkan pengarahan dan pendampingan
dari pihak lain, dengan harapan terciptanya kehidupan yang harmonis diantara para
pedagang kaki lima, dengan ridlo dan seizin Allah SWT.
S-2011/MU/001 | S-2011 Sah MU | UIN SATU Tulungagung | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
S-2011/MU/002 | S-2011 Sah MU | UIN SATU Tulungagung | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain