Skripsi
Efektifitas Penggunaan Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Pada Siswa Kelas VIII di MTsN Bandung Tahun Pelajaran
INTERAKSI PROSES BERPIKIR
DALAM MENGKONSTRUKSI KONSEP HIMPUNAN
PADA SISWA DI MTs AL-HUDA KEDUNGWARU
WULAN ARISANTI
NIM : 3214083125
Pembimbing: Sutopo, M.Pd.
Kata Kunci : Interaksi Proses Berpikir, Himpunan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu dasar bahwa proses pembelajaran sangat berkaitan dengan pembentukan dan penggunaan kemampuan berfikir. Dalam hal ini terjadi suatu rangkaian interaksi antara siswa, guru dan materi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran dimana siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan guru membantu siswa untuk memakai, mencari kejelasan serta membuat kesimpulan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah interaksi proses berpikir siswa dalam mengkonstruksi konsep himpunan pada kelas VII di MTs Al-Huda Kedungwaru Tulungagung?. Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam hal ini adalah untuk mendeskripsikan interaksi proses berpikir siswa dalam mengkonstruksi konsep himpunan pada kelas VII di MTs Al-Huda Kedungwaru Tulungagung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data diambil dengan empat cara yaitu tes, observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Metode tes dan observasi digunakan untuk memperoleh data tentang interaksi proses berpikir siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Huda Kedungwaru Tulungagung yang digunakan sebagai subjek penelitian. Sedangkan metode wawancara dan catatan lapangan digunakan untuk menggali data tentang struktur berpikir siswa sebelum pembelajaran maupun setelah pembelajaran.
Setelah data dianalisis, dapat disimpulkan terjadinya interaksi proses berpikir siswa pada saat diskusi kelompok berlangsung secara multiarah, yaitu antara siswa berkemampuan tinggi, berkemampuan sedang dan berkemampuan rendah yang dibantu LKS sebagai media diskusi.Untuk siswa berkemampuan tinggi (S1) dalam suatu diskusi kelompok cenderung lebih aktif berinteraksi dan memberikan bantuan kepada temannya (sebagai mediator) untuk mengkonstruksi konsep himpunan.Sedangkan siswa berkemampuan sedang pertama (S2) dalam suatu diskusi, cukup aktif dalam berinteraksi dengan teman diskusinya. S2 seimbang antara bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan. Dan untuk siswa berkemampuan sedang kedua (S3) menunjukkan cukup aktif selama berdiskusi. S3 juga seimbang antara bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan sehingga bisa mengkonstruksi konsep himpunanAgak berbeda dengan siswa berkemampuan rendah (S4) dalam diskusi kelompok cenderung pasif dalam berinteraksi dan lebih banyak bertanya serta menunggu jawaban dari teman-temannya. Sehingga dari interaksi pada pembelajaran yang diberikan, terdapat gradasi dimana siswa berkemampuan tinggi berperan sebagai sumber dalam berdiskusi, siswa berkemampuan sedang berperan
sebagai penyeimbang sedangkan siswa berkemampuan rendah cenderung sebagai penerima saja.
T-2012/TMT/041 | KK T-2012 Yan TBI | UIN SATU Tulungagung | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
T-2012/TMT/042 | KK T-2012 Yan TBI | UIN SATU Tulungagung | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain