Jurnal
Perempuan dalam lintasan sejarah tasawuf
ABSTRACT : Anggapan bahwa tasawuf adalah dunianya para lelaki barangkali tidak sepenuhnya salah, jika menilik lembaran demi lembaran yang tersajikan sekarang menguatkan hal yang demikian. Riwayat-riwayat yang tersampai, tertulis, juga karya-karya yang terbaca hatta dewasa ini merupakan sepenuhnya dunianya laki-laki. Nyaris tidak ada satu pun karya sufisme yang dapat dikatakan sebagai warisan dari perempuan sufi, terkecuali kisah-kisah kesalehan dan kearifan yang dikisahkan oleh para laki-laki saleh (baca:para sufi). Tulisan berikut ini akan mendeskripsikan kiprah perempuan dalam dunia tasawuf yang dimulai sejak masa awal perkembangan Islam, masa abad pertengahan, pada masa perkembangan tarekat, hingga perkembangannya di Indonesia.
J20102039 | J2010 Ulu 2 | UIN SATU Tulungagung | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain