Buku Tercetak
Dualisme Kewenangan Pencatatan Perceraian
Islam sebagai Din al hadharah (agama yang berkemajuan) memberikan peluang untuk memperoleh ruang dan peluang tegaknya kemudahan dan demi kebaikan. Maka kalimat kuncinya adalah Islam sebagai Din adalah “yusrunâ€, agama yang memberikan kemudahan. Ini sesuai dengan salah satu watak hukumnya adalah Taqlil al Taklit (menyediakan beban). Said Ramadahn al-Buthi dalam Kitabnya Dawabith al-Maslahah fi al-Syariah al-Islamiyah mengatakan “dimana saja ada maslahah disitulah syariah Allahâ€. Artinya. Inti dan substansi dari syariat itu adalah “maslahah†atau “kebaikanâ€. Al-maslahah adalah pilihan terikat dan terukur dari mashadir al ahkam dan adillat al ahkam. Itulah hakikat sekaligus substansi syariah Islam.
Akta cerai nikah yang diterbitkan oleh Panitra Pengadilan Agama yang selama ini kita kenal, sesungguhnya telah merendahkan martabat Putusan Pengadilan Agama tentang cerai. Artinya, putusan tersebut tidak lebih berharga dari pada selembar akta cerai. Padahal Putusan Pengadilan Agama tentang cerai itu sangat berharga dan substantif sekali. Seharusnya para pihak terkait harus lebih menghargai putusan tersebut ketimbang selembar akta cerai. Ini adalah persoalan hukum, bukan persoalan sosial yang serba memberi ketidakpastian pada para pencari keadilan termasuk dalam porsi hukum agama di Pengadilan Agama.
201702560 | 297.577 Mus d c.6 | UIN SATU Tulungagung | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
201702565 | 297.577 Mus d c.1 | UIN SATU Tulungagung | Tersedia |
201702564 | 297.577 Mus d c.2 | UIN SATU Tulungagung | Tersedia |
201702563 | 297.577 Mus d c.3 | UIN SATU Tulungagung | Tersedia |
201702562 | 297.577 Mus d c.4 | UIN SATU Tulungagung | Tersedia |
201702561 | 297.577 Mus d c.5 | UIN SATU Tulungagung | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain