Skripsi
Konsep nikmat dalam Al Qur'an : kajian tafsir maudhu'i
NIM:3231063003
Skripsi dengan judul “Konsep Nikmat dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Maudhu’i)†ini ditulis oleh Laila Istiqomah dengan dibimbing oleh Ahmad Zainal Abidin, M.A.
Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena yang kontras terhadap perwujudan dari sebuah nikmat. Manusia yang memperoleh nikmat yang cenderung dominan antara yang satu dengan yang lainnya, dalam aplikasi kehidupannya menjadi pengaruh besar terhadap cara dari mensyukuri maupun mengkufuri nikmat. Adapun nikmat dalam perspektif Al-Qur’an merupakan suatu pemberian atau karunia dari Allah SWT., kepada hamba-hamba-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Pemberian di dunia, yakni berupa adanya alam semesta beserta segala isinya, sedangkan pemberian di akhirat, yakni berupa adanya surga yang sudah dijanjikan Allah kepada orang-orang yang bertakwa.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana ayat-ayat Al-Qur’an tentang nikmat?; (2) Bagaimana hakikat nikmat dalam perspektif Al-Qur’an?; dan (3) Bagaimana respon manusia terhadap nikmat?. Ketiga rumusan masalah ini akan diuraikan sesuai dengan sub pokok permasalahan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami mengenai konsep nikmat dalam Al-Qur’an yang ditinjau dari kajian tafsir maudhu’i (tematik).
Skripsi ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan pola pikir, sikap, dan pengalaman sebagai upaya peningkatan kualitas dalam pembelajaran, yakni dengan memahami hakikat dari sebuah nikmat. Konsep nikmat dalam perspektif Al-Qur’an dengan metode kajian tafsir maudhu’i menjelaskan bahwa konsep ini bisa membawa kepada manusia untuk senantiasa memahami arti sebenarnya dari sebuah nikmat, serta respon manusia yang bisa berupa kesyukuran maupun kekufuran.
Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa hakikat dari sebuah nikmat dengan konsep Al-Qur’an yang sesuai dengan metode maudhu’i menghasilkan data yang menyebutkan ayat-ayat Makiyyah dan Madaniyyah tentang nikmat serta asbabun nuzul ayatnya. Kemudian hakikat dari arti sebuah nikmat, yakni yang merupakan segala suatu yang mengandung kebaikan dan kesenangan, serta berbagai macam nikmat yang secara garis besar terbagi ke dalam dua kelompok, yakni nikmat mutlak dan nikmat muqayyad. Serta yang terakhir mengenai respon manusia terhadap nikmat yang bisa berupa syukur maupun kufur, karena pada dasarnya manusia ada yang mentaati perintah-Nya dan ada juga yang melanggar perintah-Nya.
U-2010/TH/003 | U-2010 Ist TH | UIN SATU Tulungagung | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
U-2010/TH/004 | U-2010 Ist TH | UIN SATU Tulungagung | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain